![]() |
Gambar-Sedih-Kanak-kanak-Dipaksa-Berkerja-Sebagai-Buruh-Kasar |
Nama saya siapa?
Tak penting
Saya hanya buruh
Buruhlah nama saya
Meskipun derajat saya
Kurang cukup memadai
Untuk bernama buruh.
Gaji saya 30rb rupiah sehari
Untuk kerja selama 12 jam
Tolong jangan remehkan hidup saya
Gaji memang amat kecil
Tapi nilai moralnya tak terhingga
Sebab saya telah membayarkan tenaga
Keringat, pikiran, hati
Bahkan
harkat kemanusiaan saya.
Baiklah,
ini memang bukan soal manusia
Ini
soal bagaimana mengganjal perut
Dari
jam ke jam, dari hari ke hari
Sebab
meskipun hari berhenti
Lapar
tetap harus diatasi
Ini
soal kelancaran detak jantung
Seperti
kambing pun punya sial
untung
untung
Kambing
menjelajah lapangan rumput
Penuh
perutnya
Lantas
minum di kali
Saya lebih dari sekadar kambing.
Saya lebih dari sekadar kambing.
Saya
mampu memberi makan juragan
Bahkan
secara berlebihan
Kalau
perlu saya berikan
Darah
saya yang merah legam
Untuk
ia teguk sebagai minuman
Ini
perjuangan hidup
Menuju
puncak harapan
Atau
mencapai kematian
Sebelum
kematian.
Orang
musti bersedia susah payah
Supaya
terlatih tidak bungah
Orang
musti mau menderita
Agar
siap untuk tak mengecap bahagia
Orang
harus bekerja keras
Agar
terbiasa diperas.
Ini katanya demi pembangunan
negeri
demi
peningkatan ekonomi
demi kesejahteraan yang suci
Pokoknya
kerja, kerja, kerja
Soal
gaji itu nomer dua
Hidup
tak boleh berpamrih
Meskipun
nyawa merintih‐rintih.
Menurut
ilmu agama
Buruh
ialah seluruh umat manusia
Mengabdi
kepada Tuhannya
Kepada
mimpi‐mimpi
dan fatamorgana
Kepada
gincu
Lambang
yang warna‐warni.
Menurut
ilmu filsafat politik
Buruh
yang tertinggi
Ialah
Raja atau Kepala Negara
Mengabdi
kepada rakyatnya
Meskipun
karena anu ini dan ana
Yang
terjadi ialah sebaliknya.
Menurut
matematika ekonomi
Buruh
ialah semacam kerbau
yang
dicocok hidungnya
Ia
diwajibkan membajak sawah
Dalam
keadaan lapar atau kenyang.
Adapun menurut ilmu kebudayaan
Buruh
ialah sampah‐sampah
Yang
kintir di sungai
Terseret
sampai ke laut
Terapung‐apung, nasibnya bergantung
ke
mana gelombang mengarah pergi.
Dan
menurut ilmu pengetahuan modern
Buruh
ialah sekrup mesin
Dipakai
selagi masih berkekuatan
Dibuang
kalau karatan
Seperti
juga para kerbau
Dicambuk
kalau loyo
Dan
jika tenaganya habis
Disembelih
dan diiris‐iris.
Demikianlah
Apa
saya kurang bijaksana?
Maafkanlah
kalau memang ya
Sebab
kebijaksanaan
Bukan
milik saya
Bahkan
diri saya
Pun bukan hak saya
Posting Komentar